Monday, September 12, 2016
Guru Bantu Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal di Distrik Mulia Papua
Puncak Jaya - Seorang guru bantu berinisial E (27) tewas ditembak orang tak dikenal di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kepolisian Daerah (Polda) Papua meningkatkan patroli gabungan untuk mengamankan wilayah.
"Kejadian pukul 18.30 WIT, seorang guru bantu ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw kepada detikcom, Senin (12/9/2016) malam.
Penembakan terjadi saat korban melintas di Kampung Karubate yang berada di dekat Bandara Mulia. Korban yang berasal dari Sulawesi Selatan ini ditemukan sudah tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Pelaku diduga menggunakan senjata laras pendek dengan jarak tembak yang dekat. Peluru mengenai pelipis dan kepala korban," sambung Irjen Paulus.
Diduga kelompok bersenjata ini mengira korban adalah aparat keamanan yang tengah dalam penyamaran. "Mereka menduga masyrakat sipil sama dengan aparat TNI/Polri dan langsung ditembak," sambungnya.
Penembakan oleh orang tak dikenal ini merupakan kejadian kali ketiga. Sebelumnya penembakan terjadi pada Maret 2016 dengan korban karyawan PT Modern di Sinak dan penembakan pekerja jalan Trans Papua pada Agustus lalu.
"Penembakan guru bantu ini kami duga dilakukan kelompok Lekagak Telenggen karena kelompok ini yang termonitor melakukan aksi terakhir," terangnya.
Polda Papua ditegaskan Irjen Paulus meningkatkan pengamanan dengan patroli gabungan bersama TNI. "Pengamanan terus dilakukan dengan mengawal, mengawasi wilayah namun karena keterbatasan personel dengan cakupan luas daerah Papua, kami mengalami kendala," ujarnya.
Bukan cuma patroli keamanan dan penegakan hukum, Polda memprioritaskan dibukanya komunikasi dengan kelompok-kelompok bersenjata. Pendekatan persuasif menurut Paulus penting dilakukan untuk menekan aksi kriminalitas.
"Belakangan sudah cukup kondusif, pasukan kita berkomunikasi dengan beberapa pihak. Ada juga penangkapan dan proses hukum terhadap pelaku tindak pidana. Namun kami tetap lakukan pendekatan sesuai harapan Presiden Jokowi, Papua jangan pendekatan keamanan saja tapi kesejahteraan. Karenanya kami bersinergi dengan pemerintah setempat dan komunikasi dengan kelompok-kelompok bersenjata agar mau mengakhiri aksi terornya," tutur Paulus.
Link Alternatif :
- www.bintangcapsa.com
- www.meja13.net
- www.capsa168.com
ANTI NAWALA : http://192.169.219.143/
Teknisi Jet Ski Tenggelam di Danau Sunter, Tim SAR Gabungan Masih Mencari
Jakarta - Seorang teknisi jet ski tenggelam di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pria yang masih belum diketahui identitasnya tersebut tenggelam karena tak menggunakan pelampung saat mengendarai jet ski.
"Seorang teknisi dari jet ski sedang mencoba jet ski, tidak menggunakan pelampung dan tenggelam," ujar Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Jakarta Utara, Faisal, saat dihubungi detikcom, Senin (12/9/2016).
Faisal mengatakan informasi tenggelamnya petugas jet ski ini diterima petugas DPK sekitar pukul 15.45 WIB. Namun hingga pukul 18.15 WIB, pria tersebut masih belum ditemukan.
"Sampai saat ini masih dilakukan pencarian karena belum ketemu hingga menjelang malam ini," ujarnya.
Untuk proses pencarian, DPK Jakut menurunkan 26 orang personel. Bantuan juga diberikan oleh TNI AL dan tim Basarnas yang saat ini tengah melakukan pencarian menggunakan perahu karet di sekitar lokasi.
"Kami juga mendapatkan bantuan dari pasukan katat TNI AL dan Basarnas," jelas Faisal.
Hingga saat ini proses pencarian masih berlangsung.
Link Alternatif :
- www.bintangcapsa.com
- www.meja13.net
- www.capsa168.com
ANTI NAWALA : http://192.169.219.143/
Sunday, September 11, 2016
Polda Metro Kurban 79 Ekor Sapi dan 48 Kambing
Jakarta - Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah hewan kurban untuk perayaan Idul Adha kali ini. Hewan kurban tersebut nantinya akan diserahkan ke sejumlah yayasan, ormas hingga asrama polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, untuk jumlah hewan kurban yang disiapkan terdiri dari 79 ekor sapi dan 48 ekor kambing.
"Untuk hewan yang akan disembelih di Polda yaitu 15 ekor sapi dan untuk kambing tidak ada yang dipotong di Polda," ujar Awi kepada detikcom, Minggu (12/9/2015).
Untuk sisa 64 ekor sapi dan 48 kambing, lanjut Awi, akan disalurkan ke yayasan dan musala di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
"Untuk rincian penyaluran secara garis besar antara lain untuk ormas, asrama polisi, wilayah rawan konflik di wilayah hukum polda metro jaya dan yayasan yatim piatu," tuturnya.
Hewan-hewan kurban tersebut diberikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana, serta para pejabat utama dan Kapolres di wilayah Polda Metro Jaya.
Untuk pemotongan hewan kurban di Polda Metro Jaya dilakukan di halaman Gedung Detasemen Khusus 88 Anti Teror, pada Minggu (12/9) pagi setelah salat id. Pemotongan hewan kurban ini rencananya akan dihadiri oleh Kapolda Irjen Pol Moechgiyarto.
Link Alternatif :
- www.bintangcapsa.com
- www.meja13.net
- www.capsa168.com
ANTI NAWALA : http://192.169.219.143/
Kasus Dugaan Pemalsuan Umur Pelaku Tawuran Air Keras Dilimpahkan ke Kejaksaan
Jakarta - Kasus dugaan pemalsuan umur atas pelaku tawuran yang menyiramkan air keras di Tebet, Jakarta Selatan-MS alias Asekop-dinyatakan lengkap. Penyidik Polres Tanjung Jabung Timur melimpahkan tahap dua tersangka Ambo Lebbi yang merupakan kakak kandung Asekop.
Selain Ambo, penyidik Polres Tanjung Jabung Timur juga menyerahkan tahap dua tersangka N selaku Kepala Sekolah Dasar (SD) Asekop ke Kejari Tanjung Jabung Timur pada Rabu (7/9) lalu. Asekop tercatat lahir dan bersekolah SD di Tanjung Timur.
"Dengan pelimpahan tahap dua ini, tugas polisi sudah selesai, jaksa sudah menyatakan kasus ini layak untuk disidangkan sebab tindak pidananya sudah jelas dan bukti-buktinya kuat," kata Kasat Reskrim Polres Tanjung Jabung Timur Iptu Maruli ketika dihubungi wartawan, Minggu (11/9/2016).
Bersamaan dengan kedua tersangka, polisi juga menyerahkan sejumlah barang bukti seperti ijazah palsu, surat lahir yang dipalsukan dan lainnya. Untuk diketahui, surat lahir Asekop keluar ketika dirinya tengah disidangkan di PN Jakarta Selatan atas kasus dugaan penyiraman air keras dalam sebuah tawuran di Tebet, Jaksel pada 1 Januari 2016 lalu.
Untuk memperkuat bukti dokumen, polisi setempat juga menyerahkan surat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Tanjung Jabung Timur dan surat dari Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur.
"Dari Dinas Dukcapil dan Dinas Pendidikan menyatakan, surat kelahiran yang dikeluarkan oleh bidan dan kepala sekolah cacat hukum karena prosedur pengubahannya salah," terang Maruli.
Dengan dilimpahkannya kedua tersangka, kasus tersebut akan segera disidangkan. Apabila nantinya dalam persidangan keduanya terbukti melakukan pemalsuan umur Asekop, maka bukan tidak mungkin Asekop akan dijatuhi vonis oleh PN Jaksel.
Untuk diketahui, putusan sela yang dijatuhkan oleh hakim PN Jaksel menyatakan Asekop bebas karena masih di bawah umur (16 tahun). Adapun yang menjadi dasar bahwa Asekop masih di bawah umur yakni surat kelahiran dan ijazah baru yang diajukan oleh LBH Jakarta selaku kuasa hukum Asekop. Padahal, dokumen tersebut keluar setelah Asekop menjalani persidangan.
Kasus berawal dari sebuah tawuran antara 2 kelompok di Tebet, Jaksel pada pergantian tahun atau 31 Desember 2015 menjelang 1 Januari 2016 dini hari. Tawuran tersebut menewaskan Ahmad Rivai (20) yang dibacok oleh Hasan Basri. Hasan Basri pun telah divonis 5 tahun penjara dalam perkara tersebut.
Tidak hanya itu, tawuran itu juga membuat Hasan Basri mengalami luka akibat siraman air keras oleh kelompok Asekop. Tidak lama, Asekop pun ditangkap oleh tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya.
Link Alternatif :
- www.bintangcapsa.com
- www.meja13.net
- www.capsa168.com
ANTI NAWALA : http://192.169.219.143/
Subscribe to:
Posts (Atom)