Sunday, July 31, 2016

Sukabumi - Seorang pengusaha tekstil asal Jakarta, Hantze Termanus (60) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah vila mewah di kawasan Sukabumi. Penjaga vila menyebut Hantze sempat terlibat adu mulut sebelum ditemukan tak bernyawa. Penjaga vila milik korban, Ucup mengaku tak pernah melihat korban membawa keluarganya ke vila yang berlokasi di Kampung Sindanglengo RT 33/11, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sepengetahuannya, korban hidup melajang. "Sepanjang yang saya tahu, beliau tak pernah membawa keluarganya. Saya nggak pernah nanya, nggak berani. Saya hanya sering melihat dia bawa teman-teman prianya kadang sampai menginap. Seperti semalam juga begitu," kata Ucup kepada detikcom, Minggu (31/7/2016). Ucup mengatakan bahwa dari dua rekan pria yang dibawa korban Sabtu (30/7) malam tadi salah satunya pernah dilihatnya sekali dibawa korban masuk ke dalam vila. "Salah satunya saya pernah liat sekali dibawa oleh pak Han, saya ingat. Cuma yang satu lagi saya baru tahu semalam," lanjut Ucup. Ucup menjadi saksi keributan korban dengan teman prianya, adu mulut hingga suara barang pecah membuat Ucup terjaga. Saat itu waktu menunjukan pukul 23.00 WIB. "Saya ngecek, mereka sedang adu mulut. Salah seorang dari mereka ngancam saya pakai botol minuman keras. Saya lalu pergi laporan ke warga karena ada keributan, ketika saya pulang ternyata kondisi pak Han sudah begitu. Yang saya ingat saat pergi, ada satu motor lain yang berjaga di depan seperti menunggu dua orang yang di dalam," bebernya. Selain dikenal sebagai pengusaha tekstil, korban juga diketahui seorang pemilik peternakan sapi yang sukses di kawasan Parakansalak. Ucup menyebut Hantze sebagai sosok yang dermawan. "Beliau sudah puluhan tahun tinggal di tempat ini dan membangun vila, kalau lagi ke Sukabumi beliau nginap di sini sambil mengunjungi peternakannya. Kadang sampai seminggu, orangnya ramah dan dikenal dermawan oleh warga. Makanya saya juga heran sampai ada yang tega berbuat seperti itu," ungkapnya. Pantauan detikcom, vila berlantai tiga tersebut berdiri megah di atas bukit perkebunan teh. Garis polisi sudah terpasang di pintu depan vila.


Sebelum Ditemukan Tewas di Vila Mewah, Pengusaha Tekstil Terlibat Adu Mulut

Sukabumi - Seorang pengusaha tekstil asal Jakarta, Hantze Termanus (60) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah vila mewah di kawasan Sukabumi. Penjaga vila menyebut Hantze sempat terlibat adu mulut sebelum ditemukan tak bernyawa. 

Penjaga vila milik korban, Ucup mengaku tak pernah melihat korban membawa keluarganya ke vila yang berlokasi di Kampung Sindanglengo RT 33/11, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sepengetahuannya, korban hidup melajang.

"Sepanjang yang saya tahu, beliau tak pernah membawa keluarganya. Saya nggak pernah nanya, nggak berani. Saya hanya sering melihat dia bawa teman-teman prianya kadang sampai menginap. Seperti semalam juga begitu," kata Ucup kepada detikcom, Minggu (31/7/2016).

Ucup mengatakan bahwa dari dua rekan pria yang dibawa korban Sabtu (30/7) malam tadi salah satunya pernah dilihatnya sekali dibawa korban masuk ke dalam vila. "Salah satunya saya pernah liat sekali dibawa oleh pak Han, saya ingat. Cuma yang satu lagi saya baru tahu semalam," lanjut Ucup.

Ucup menjadi saksi keributan korban dengan teman prianya, adu mulut hingga suara barang pecah membuat Ucup terjaga. Saat itu waktu menunjukan pukul 23.00 WIB.

"Saya ngecek, mereka sedang adu mulut. Salah seorang dari mereka ngancam saya pakai botol minuman keras. Saya lalu pergi laporan ke warga karena ada keributan, ketika saya pulang ternyata kondisi pak Han sudah begitu. Yang saya ingat saat pergi, ada satu motor lain yang berjaga di depan seperti menunggu dua orang yang di dalam," bebernya.

Selain dikenal sebagai pengusaha tekstil, korban juga diketahui seorang pemilik peternakan sapi yang sukses di kawasan Parakansalak. Ucup menyebut Hantze sebagai sosok yang dermawan. 

"Beliau sudah puluhan tahun tinggal di tempat ini dan membangun vila, kalau lagi ke Sukabumi beliau nginap di sini sambil mengunjungi peternakannya. Kadang sampai seminggu, orangnya ramah dan dikenal dermawan oleh warga. Makanya saya juga heran sampai ada yang tega berbuat seperti itu," ungkapnya. 

Pantauan detikcom, vila berlantai tiga tersebut berdiri megah di atas bukit perkebunan teh. Garis polisi sudah terpasang di pintu depan vila. 


AGEN CAPSA

BANDAR CAPSA

BINTANG CAPSA

LINK :ANTI NAWALA : http://192.169.219.143/










No comments:

Post a Comment