Tuesday, October 13, 2015

Cegah Keausan Batu, Pengunjung Borobudur Diharuskan Pakai Sandal Khusus


 BANDARCAPSA - Balai Konservasi Borobudur (BKB) terus melakukan kajian terkait pencegahan keausan pada batuan Candi Borobudur, yang mencapai 1,8 sentimeter setiap dikunjungi 50 juta pengunjung.
Salah satunya, BKB juga mengkaji sandal khusus yang akan dipergunakan pengunjung untuk menaiki candi peninggalan dinasti Syailendra ini.
Bramantara, anggota tim Kajian Keausan Tangga Candi Borobudur mengatakan, sejak tahun 1984 sampai 2007 batu di sisi timur Candi telah mengalami keausan bidang sepanjang 2,2 sentimeter.
Hal ini, kata dia, jika diasumsikan sejak pemugaran kedua candi ini batuannya utuh.
Begitu juga di sisi lain, seperti Selatan, Barat, dan Utara, yang juga mengalami keausan hingga 4,6 sentimeter.
“Dari perhitungan kami dengan asumsi 50 juta pengunjung, keausan bidang mencapai 1,8 sentimeter. Ini jika dihitung rata-rata wisatawan memiliki bobot 60 kilogram,” jelasnya, Selasa (13/10/2015).


Cegah Keausan Batu, Pengunjung Borobudur Diharuskan Pakai Sandal Khusus 
Adapun, rumus perhitungan yang dilakukan oleh pihaknya yakni dengan menggunakan 5,03 dikalikan 10 pangkat minus 10 dikalikan jumlah pengunjung perhari.
Jika dalam sehari diasumsikan ada 3000 hingga 4000 pengunjung, maka tingkat keausan mencapai 2,1x10 pangkat minus 7.
“Ya. Keausannya masih milimeter. Namun, kami akan terus menghitung dan mengkaji,” katanya.
Adapun tingkat kekesatan permukaan batu juga sudah mendekati kritis di sisi Timur.
Untuk nilainya sudah mencapai 34 British Pendulum Resistance (BPR). Sementara, kelicinan batu akan terjadi jika angkanya mencapai 33 BPR.
“Untuk batu lantai candi sekarang sudah mencapai 48-50 BPR. Sementara batu Baru tingkat kekesatannya 67-70 BPR. Jika di bawah 33 lincin, dan mudah menyebabkan wisatawan tergelincir,” kata Ketua Pokja Dokumentasi Publikasi BKB ini. (*)
 

No comments:

Post a Comment