Tuesday, October 6, 2015

Ikan Sambal Tombur, Kuliner Khas Batak: Jangan Tertipu pada Penampilannya yang Sederhana


BANDARCAPSA  -  Makanan khas Batak selalu kaya akan bumbu dan mengundang selera. Seperti halnya dengan sajian ikan tombur sambal.

Bumbu sambalnya tidak sembarang, ada aroma andaliman menguar saat dihidangkan di atas piring.
Tombur Sambal dipasangkan biasanya dengan ikan emas khususnya ikan dari Danau Toba.
andaliman
Andaliman.  (Tribun Medan/Silfa)
Ikan tombur sambal, satu makanan khas batak juga menjadi andalan Rumah Makan Sopo Mardai yang terletak di Jalan Sei Batanghari Nomor 58 Medan.
Disajikan dalam keadaan fresh langsung dari penggorengan, ikan semakin nikmat disantap.
Dagingnya lembut dan terasa pedas dan manis yang berpadu pas.
Rasa manisnya terasa karena masih segar saat digoreng, dan langsung didatangkan dari Danau Toba.
Itulah yang membedakan ikan Tombur dengan ikan yang lainya.
"Daging ikan dari Danau Toba lebih manis karena memang dikembang biakkan di danau. Kalau yang lokal dagingnya kurang empuk. Kita punya langganan langsung dari sana yang memasok ikan, "kata pemilik Rumah Makan Sopo Mardai, Nimrod Lubis.
Lembutnya daging ikan semakin nikmat saat dipadu dengan sambal.
kuliner batak
Dalam setiap penyajiannya, rumah makan ini selalu mengutamakan kualitas dan memikirkan kesehatan dalam pengolahannya. (Tribun Medan/Silfa)
Dari segi tampilan, sambal ini memang tidak begitu memikat karena warnanya pucat.
Tapi soal penampilan jangan tertipu, karena rasa sambalnya buat. Tapi saat dimakan rasanya sambalnya buat ketagihan.
Terbuat dari andaliman, cabe rawit, kacang dan rias (biasa disebut kecombrang atau kincung), sambal ini rasanya sangat pedas.
Sensasi menikmati ikan ini adalah pada pedas sambal dan manis daging ikannya.
"Pedasnya sambal memang menjadi favorit pengunjung.
Apalagi Medan masyarakatnya sangat suka dengan makanan yang pedas dan asin,"ungkapnya.
Dalam setiap penyajiannya, rumah makan ini selalu mengutamakan kualitas dan memikirkan kesehatan dalam pengolahannya.
Bahan yang dipilih memang yang berkualitas dan tidak ada penggunaan penyedap serta pengawet.
Misalnya dikatakan istri Nimrod, Taripar Emilek Tambun, dalam pembuatan sup, tidak ada penyedap.
Sebelum mengolah sup, banyaknya daging disesuaikan dengan banyaknya air. Jadi rasa supnya memang pas.
"Selain Ikan Sambal Tombur, sebagai rumah makan batak, disediakan juga beberapa olahan daging babi. Dalam membuat sup, digunakan tulang daging babi muda. Jadi rasa sup lebih nikmat. Makanya sup yang ada tidak terlalu banyak,"katanya.
Untuk menjaga kesehatan dalam pengolahan lomok-lomok, ia menuturkan rumah makan mengurangi jumlah darah yang dimasukkan.
Namun tetap dengan cita rasa yang sama.
"Rumah makan juga menyediakan beragam pilihan olahan ayam seperti ayam goreng, dan ayam napinadar. Ada juga arsik ikan mas," ucapnya.
Satu lagi yang rumah makan jaga adalah nasi.
Dalam penyajian nasi, Taripar, mengutarakan nasi disajikan dalam sebuah termos kecil.
Jadi nasi tetap hangat sangat disajikan dan pulennya nasi tetap terjaga.
Saat menikmati makan di Rumah Makan Sopo Mardai, Anda bisa mencoba beragam pilihan jus.
Buah-buahan yang masih segar langsung diolah dan disajikan.
Misalnya, jus jambu merah, jusnya kental dan rasa manisnya begitu pas di lidah.
Bukan cuman buah, untuk pembuatan es nya juga benar-benar diperhatikan.
Es dibuat sendiri dari air mineral dalam kemasan.
"Ada alasannya mengapa membuat es sendiri. Karena tema rumah makan adalah kualitas dan kesehatan jadi dalam penyajiannya tidak tanggung-tanggung" ucapnya.
Tempat makan khas Batak ini bukan dari Senin hingga Sabtu pukul 10.00 sampai 21.00, kalau Minggu buka pukul 11.00 sampai 21.00.


Ikan Sambal Tombur, Kuliner Khas Batak: Jangan Tertipu pada Penampilannya yang Sederhana

No comments:

Post a Comment