Monday, August 17, 2015

Melihat Keindahan Alam Gangwon Pulau Nami



BANDARCAPSA - Pulau Nami yang terletak sejauh kurang lebih 300 km dari Daejeon dapat ditempuh selama tiga sampai empat jam dengan perjalanan darat. Pulau ini menjadi terkenal karena drama Korea berjudul Winter Sonata yang dibintangi oleh Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo ini, menawarkan berbagai kegiatan wisata terutama berkaitan dengan alam dan pendidikan.

Menurut cerita legenda nama Nami sendiri berasal dari salah satu pejuang di Korea Selatan yaitu Jenderal Nami. Beliau sudah menjadi Jenderal ketika berumur 26 tahun. Banyak orang yang iri dan kemudian memfitnahnya. Jenderal Nami dibunuh oleh pasukan Kaisar yang berkuasa pada saat itu yang tidak lain adalah atasannya. Kaisar merasa bersalah dan memberikan pulau ini kepada keluarga Jenderal Nami. Makam Jendela Nami juga ada di pulau ini.
Propinsi Gangwon merupakan bagian dari Korea Selatan yang terletak di sisi timur Semenanjung Korea, dengan 82% dari total luas terdiri dari hutan dan unik terletak tepat di sebelah selatan DMZ antara Korea Utara, sehingga Gangwondo menjadi pintu masuk / pintu gerbang dari perjalanan ke Geumgangsan dan Baekdusan di Korea Utara.
Dengan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Gangwondo menjadi salah satu tempat yang potensial untuk pariwisata.
Seperti musim bunga-bunga cantik di musim semi, lokasi pantai di musim panas, musim gugur warna-warni daun, di musim gugur dan tanah bersalju di musim dingin
Gangwondo terhubung ke area metropolitan dengan transportasi yang nyaman. Anda dapat langsung sampai ke kota-kota besar Gangwondo dari Bandara Internasional Incheon, dan hanya membutuhkan waktu 40 menit dari Seoul ke Chuncheon melaluioleh Seoul-Chuncheon Highway. Selain itu, ia menawarkan transportasi yang nyaman ke Bandara Internasional Yangyang, Wonju Airport, dan pelabuhan Seat Timur seperti Sokcho. Dan juga mealui MRT di Seol menuju Propensi Gangwon ataupun bisa dengan bus dan taxi.
Banyak pilihan paket untuk wisatawan khususnya berkeluarga berkunjung ke propinsi Gangwon seperti Paket Kunjungan :
4 Malam 5 Hari Chuncheon-Socho - Goseong - Gangneung – Pyeongchang – Jeongseon- Wonju
2 Malam 3 Hari Chuncheon - Sokcho - Gangneung - Pyeongchang
3 Malam 4 Hari Chuncheon – Sokcho – Gangneung – Pyeongchang –Jeongseon
Sumber : Gangwondo Travel Handbook
Yang sering di bicarakan para wisatawan untuk tempat wisata di Propinsi Gangwon adalah Nami Island, awalnya saya berpikir hanya sebuah pulau kecil dan tidak menarik, namun setelah tiba di lokasi, dengan perjalanan dari Seoul menggunakan Bus menuju Nami Island wilayah Chuncheon kurang lebih selama 1 jam 50 menit atau 110 menit, ternyata semua berbeda sekali apa yang saya bayangkan.
Ternyata bentuk pulau dengan pemandangan yang indah sejuk dan penuh benda-benda yang bentuknya kreatif serta barang-barang bekas yang semuanya dijadikan karya seni untuk keindahan pulau tersebut dimulai dengan botol bekas, sepede, benang-benang, kayu-kayu dan lainnya.
Namun ada yang sangat unik soal Nami Island, dari cerita awalnya ,Nami Island bukan sebuah pulau yang nyata . Ketika aliran sungai bertambah banyak dan naik, menjadi sebuah pulau tetapi ketika air sungai surut atau rendah, itu hanya gundukan pasir tanpa tujuan yang berguna jelas
Pada akhir tahun 1995, Ketua Minn Byeong-do (1916-2006), dengan uang hasil pensiunannya setelah ia mengundurkan diri sebagai kepala Bank of Korea, membeli pulau berpasir ini. Mengambang di tengah sungai Cheongpyeong.
Setiap hari Ketua Minn melihat pulau pasirnya berangkat dari Seoul ke kota terdekat dari Chuncheon. Dia telah cinta terhadap pulau tersebut yang berbentuk setengah bulan di sungai. Perjalanan bolak-balik ke pulau menggunakan kapal feri, Ketua Minn menanam pohon di gurun.
Karena pulau itu sebagian besar pasir, Banyak pohon mati karena kekurangan air. Meskipun demikian, ia menanam dan ditanam kembali pinus Korea, pohon ceri, birch putih dan metasequoias
Pulau Nami mulai terbentuk dengan indahnya alam yang hijau atas jerih payah Ketua Minn menanam berbagai macam tanaman mulai tumbuh dan besar serta sejuk, namun pulau tersebut masih sepi pengunjung. Seiring dengan waktu, mulai terlihat berbagai macam barang-barang sisa rumah tangga seperti botol, tali-tali, kayu-kayu, dan besi tua.
Akhirnya pulau Nami mulai terbentuk berupa daratan seiring dengan semakin besar pohon-pohon yang ditanam Ketua Minn. Seiring dengan perjalanan waktu pulau Nami awalnya menjadi tempat wisata berkemah dan terus menjadi daerah wisata.
Dengan kondisi yang sangat minim biaya Pulau Nami mulai mengembangkan dan membentuk sistem manajemen “Green Management” dimana dalam membangun, menghias dan keperluan sehari-hari mengarah ke recycling (mengolah limbah) menjadi bahan yang berguna kembali.
Dimana hiasan atau patung terbuat dari botol bekas minuman Soju , besi bekas, balok kayu bekas, gedung tua, parfum botol dan panel kaca di olah menjadi hiasan dan digunakan kembali untuk keindahan dan membangun pulau Nami.
Melalui film drama korea Winter Sonata di tahun 2002, pulau Nami mulai dikenal dan dikenang, dikarenakan dalam film tersebut merupakan cerita kisah cinta sejati, dengan keindahan alam pulau Nami dalam musim dengan dengan butiran saljunya.
Pulau Nami tanpa menggunakan promosi atau melakukan pemasaran dalam memperkenalkan ke dunia pariwisata, tapi pulau Nami mulai diketahui masyarakat dan wisatawan mancanegara dari info yang disampaikan dari mulut ke mulut atau media social bagi mereka yang sudah melakukan kunjungan ke pulau Nami dengan keindahan alamnya dan 4 musimnya, terbukti dari hasil data tahun 2014 saja kunjungan wisatawan ke pulau Nami dengan total 3.000.000 pengunjung terdiri dari 1.000.000 International terdiri dari 120 negara dan 2.000.000 lokal ujar ujar MR. Jeon, Myeong Jun, sebagai Representative dari The Nami Island Korea.
Sesampainya di seberang pulau Nami, uniknya para wisatawan yang mau masuk harus melalui Imigrasi Pulau Nami, setelah melewati Imigrasi pulau Nami baru dapat menyeberang ke pulau name menggunakan kapal Ferri. Diluar dugaan ketika saya menyeberang menggunakan kapal Ferri menuju pulau Nami, bendera Merah Putih dan Korea berkibar berdampingan di kapal ferri tersebut, alangkah bahagianya ketika melihat bendera merah putih berkibar sejajar di pintu masuk kapal Ferri dengan bendera korea.
Sesampainya di dermaga Pulau Nami terlihat patung pohon dari sisa botol dengan berbagai warna, seperti bentuk pohon natal.
Semakin masuk ke dalam lingkungan Pulau Nami semakin hijau dan sejuk, dengan susunan pohon tertata rapi, bunga yang mulai mekar, serta hiasan-hiasan dalam bentuk barang-barang sisa rumah tangga. Tidak kalah tertinggalan sarana penginapan dengan bentuk susunan kayu-kayu balok dan juga interior dari pecahan-pecahan keramik serta arnomen bekas botol sake.
Tidak menyangka juga pengelola Pulau Nami menyediakan tempat Sarana Sholat bagi umat Islam yang datang berwisata ke pulau tersebut dan juga restaurant dengan untuk makanan Halal, semua ini dilakukan oleh pemerintahan di Propinsi Gangwon untuk meningkatkan pariwisata bagi wisatawan yang beragama Islam.
Tersedia juga sarana bermain untuk anak-anak, kolam renang, binatang-binatang, olahraga air, sepeda, dan yang menantang andrinalin para wisatawan seperti bunji jamping serta kereta gantung.
Untuk transaksi keuangan pulau Nami menyediakan fasilitan Bank untuk memudahkan wisatawan yang ingin melakukan transaksi keuangan baik yang menginap dan hanya pulang pergi.
Pulau Nami terkenal juga di kalangan wisatawan sebagai pulau kasih sayang, karena banyak pasangan muda mudi yang berkunjung dan menjadi tempat foto untuk para calon pengantin.
Sayang sekali bila ke pulau Nami hanya sebentar, setelah melihat semua sepertinya harus menginap di pulau Nami dan akan lebih seru lagi bila pada musim dingin, bisa melihat bantaran salju dimana-mana.
Nami Island memang bukan sembarang pulau, tetapi merupakan tempat wisata yang wajib di kunjungan bila datang ke Korea Selatan ( Seoul ). ( Doddy Satyawan)






Melihat Keindahan Alam Gangwon Pulau Nami

No comments:

Post a Comment